
Foto: Warga Desa Riam sudah bisa menikmati listrik dari Perusahaan Listrik Negara sejak Agustus 2024 lalu. Kontribusi PT Korintiga Hutani yang membangun jalan turut mempengaruhi masuknya PLN di wilayah tersebut.
KOTAWARINGIN BARAT – Setelah bertahun-tahun bergantung pada genset dan tenaga surya, warga Desa Riam, Kecamatan Arut Utara, Kotawaringin Barat akhirnya bisa menikmati aliran listrik yang stabil berkat masuknya Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada tahun 2024 lalu.
Masuknya listrik ke desa-desa terpencil ini sejatinya tak lepas dari peran perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sekitar desa, yang membangun jalan konsorsium. Pembangunan jalanan yang digagas oleh pemerintah kabupaten ini tak lain bertujuan untuk membuka keterisolasian masyarakat.
Salah satu perusahaan yang bergabung dalam pembangunan jalan konsorsium ini adalah PT Korintiga Hutani (KTH). Dalam proyek ini, perusahaan mendapat jatah untuk pembangunan jalan dari Desa Riam sampai dengan Desa Panahan.
“Kami sudah membangun jalan sepanjang 9,2 kilometer yang dimanfaatkan untuk akses pemasangan tiang-tiang PLN. Tanpa jalan konsorsium ini PLN tidak mau masuk, karena pertimbangannya yang pertama PLN tidak mau ada tiang listrik berada di dalam area perusahaan, untuk jalur listrik PLN harus berada di jalan negara. Oleh karena itu kita bangun jalan konsorsium, yang bisa dimanfaatkan sebagai akses jalur transportasi masyarakat namun di satu sisi juga dipergunakan untuk jaringan PLN,” ujar Erwansyah Ardi, Manager Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan dan Humas PT KTH.
Pembangunan jalan konsorsium ini telah dilakukan secara bertahap sejak tahun 2017 hingga 2020. Panjangnya waktu pengerjaan disebabkan karena terbentur kondisi alam. “Ketika hujan kita tidak bisa melakukan apapun,” tambahnya.
Kehidupan ratusan warga pun turut berubah sejak aliran listrik masuk ke Desa Riam. Listrik yang dulu menjadi barang mewah kini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Warga tak lagi kesulitan menyalakan alat elektronik atau menjalankan usaha rumahan. Semuanya menjadi mungkin berkat masuknya jaringan listrik PLN.

Foto: Atas sinergi yang baik dengan perusahaan, perangkat Desa Riam memberikan apresiasi yang tinggi
“Selama ini kelistrikan kita, sangat-sangat terbatas. Namun sekarang sudah aktif semua, dan secara ekonomi masyarakat merasa terbantu. Dulu untuk perluan rumah tangga seperti mencuci, harus menggunakan tangan, sekarang sudah bisa menggunakan mesin cuci. Kemudian alat-alat dapur lainnya seperti memasak nasi dan lain-sebagainya, sekarang lebih terbantu,” tutur Dedy Simson Tambun, Kepala Desa Riam, saat kami temui beberapa waktu lalu.
Listrik bukan hanya soal penerangan. Di Desa Riam, kehadirannya kini berarti kenyamanan, efisiensi, dan harapan baru.
Oleh karena itu, sebagai bentuk penghargaan atas berbagai program yang telah menyentuh langsung kebutuhan warga, pemerintah desa menyampaikan apresiasi kepada pihak perusahaan yang telah bersinergi membangun Desa Riam menjadi lebih maju. (PR)


