
Konsisten Pulihkan Lingkungan dari Balik Lahan Persemaian
KOTAWARINGIN BARAT – Pembangunan berkelanjutan tidak selalu dimulai dari kebijakan besar atau teknologi mahal. Kadang, ia tumbuh dari sebuah kebun kecil yang menjadi sumber kehidupan di alam. Melalui kerja yang penuh harmoni dan makna, Tim Community Development PT Korintiga Hutani menyemai bibit-bibit tanaman yang nantinya akan menjadi pelindung sempadan sungai.
Sempadan sungai adalah zona penyangga atau kawasan lindung di sepanjang tepi sungai yang berfungsi untuk melindungi sungai dari erosi, gerusan, pencemaran, dan juga untuk menjaga keanekaragaman hayati serta keindahan lanskap.
Penanaman pohon-pohon di sepanjang tepian sungai dapat membantu mencegah erosi, menyaring polusi, meningkatkan kualitas air, dan memberikan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna.
Fahad Ardian dari Divisi Community Development Korintiga Hutani menjelaskan, di dalam mini nursery Korintiga Hutani terdapat berbagai jenis bibit pohon durian varietas lokal yang akan mengisi sepanjang sempadan sungai di sekitar perusahaan. Mulai dari varietas durian getar bumi, durian kusi, durian pompaan hingga durian paken. Seluruh bibitnya telah ditanam dan dirawat dengan seksama.
“Menumbuhkan tanaman ini bukan hanya soal memetik hasil panen, tetapi bagian dari strategi pemulihan kawasan. Dari sini bibit-bibit tanaman akan dialihkan untuk pemenuhan karbon dan pemulihan daerah sempadan sungai,” ungkap Fahad.

Foto: Di samping menanami sempadan sungai, Inovasi Korintiga Hutani dalam pemulihan lingkungan lainnya adalah lewat pemanfaatan lalat tentara hitam (Black Soldier Fly)
Inovasi Korintiga Hutani dalam pemulihan lingkungan lainnya adalah lewat pemanfaatan lalat tentara hitam (Black Soldier Fly). Melalui BSF, yang sudah beroperasi sejak tahun 2017, PT Korintiga Hutani memanfaatkan sampah organik dari mess karyawan dan mess manajemen untuk menghasilkan maggot atau larva bernutrisi tinggi yang digunakan sebagai pakan ayam dan ikan.
Dengan memanfaatkan sampah yang sebelumnya hanya menjadi beban, Korintiga Hutani berhasil menciptakan ekonomi sirkular yang nyata. Bahwa limbah tidak berakhir di tempat pembuangan, tetapi menjadi bagian dari siklus produksi yang berkelanjutan. Lewat pendekatan yang menyeluruh, mulai dari penanaman, peternakan ikan, pengelolaan sampah, hingga pemberdayaan karyawan perusahaan menjawab tantangan zaman, mengelola industri tanpa mengorbankan lingkungan, bahkan turut merawatnya. (PR)


